Pj Rektor Politeknik Kaduna, Dr. Catherine Uloko, pada hari Selasa memperingatkan konsekuensi yang mengerikan di Nigeria jika pemerintah gagal mengatasi masalah pengangguran.
Berbicara kepada wartawan di Konferensi Teknik yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknik Institusi di Kaduna, dia mengatakan bahwa “para pemuda pengangguranlah yang menjadi penculik, mereka adalah perampok bersenjata dan penyalahguna narkoba saat ini.
“Untuk membenahinya, keterampilan kewirausahaan harus dimulai dari nol, yakni tingkat sekolah dasar.
“Di Kenya, mereka mengajarkan kewirausahaan di sekolah dasar dan menengah kemudian membawanya ke tingkat perguruan tinggi. Sehingga pada saat Anda mencapai tingkat sekolah tinggi, tidak ada yang akan menyuruh Anda pergi mencari pekerjaan.
“Karena kita sedang dalam masa resesi, maka perlu mengindoktrinasi mahasiswa untuk memiliki pola pikir wirausaha. Jika Anda tidak mulai menyusup ke siswa, pada akhirnya pola pikir kewirausahaan yang kita bicarakan hari ini akan menjadi permainan anak-anak dibandingkan dengan apa yang akan terjadi dalam lima tahun ke depan ketika Anda mengalami tsunami pemuda pengangguran.
“Saya kira pemerintah harus membawa pendidikan kewirausahaan ke tingkat yang lebih rendah, langsung ke sekolah dasar, karena jika Anda menyelesaikan sekolah dasar tanpa melanjutkan pendidikan, Anda sekarang dapat berbisnis. Jika Anda lulus SMA, Anda dapat menjalankan bisnis dan menjadi pengusaha.”
Dalam komentarnya, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jos, Profesor Stephen Mallo, mencatat bahwa kewirausahaan adalah proses merancang, meluncurkan, dan mengelola bisnis baru.
Dia menambahkan bahwa itu berkembang sebagai bisnis kecil, seperti perusahaan pemula, menawarkan produk, proses atau layanan untuk dijual atau disewakan.
Profesor Mallo mengatakan bahwa kebijakan pendidikan nasional telah mengalami beberapa revisi, serta kurikulum untuk mendorong lebih banyak kewirausahaan.
Profesor Mallo mengatakan pengenalan studi Kewirausahaan di perguruan tinggi Nigeria baru berumur satu dekade, dimulai pada sesi akademik 2007/2008.
“Harus kita akui, meskipun dampaknya mungkin tidak terlalu terlihat, saat ini ada kesadaran tentang perlunya mahasiswa pascasarjana berpikir out of the box untuk memanfaatkan peluang aktualisasi diri di tengah semakin menipisnya kesempatan kerja di organisasi pemerintahan,” ujarnya. .jelaskan.