Menyusul meningkatnya kasus serangan perampokan bersenjata di jalan raya negara bagian, Dewan Majelis Negara Bagian Plateau pada hari Kamis membentuk sebuah komite untuk memberikan solusi terhadap tantangan tersebut.
Hal ini terjadi karena adanya kepentingan publik yang mendesak yang diangkat pada rapat pleno oleh Hon. Abubakar Ballo, mewakili Quaan Pan-Selatan.
Ballo menyesalkan tingkat aktivitas perampokan bersenjata yang memakan korban jiwa di jalan raya di daerah pemilihannya, dan mengatakan bahwa hal tersebut mengkhawatirkan.
Ia mencatat, Wilayah Pemerintah Daerah Quaan Pan negara bagian itu berbatasan dengan Negara Bagian Nasarawa.
Menurutnya, aktivitas perampokan bersenjata masih menjadi ancaman serius terhadap aktivitas perekonomian di daerah tersebut dan memberikan tantangan serius terhadap profil pendapatan negara.
“Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi daerah pemilihan saya dan tentu saja Pemerintah Daerah Quaan Pan dan sekitarnya saat ini adalah gencarnya aktivitas perampokan bersenjata di jalan raya.
“Begitu banyak nyawa dan harta benda senilai jutaan naira hilang setiap hari akibat aktivitas para penjahat ini.
“Hal ini sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian kami karena kami memiliki salah satu pasar ubi terbesar di Namu, namun karena takut akan hal yang tidak diketahui, masyarakat tidak lagi datang untuk bertransaksi di pasar tersebut.
“Tentunya hal ini sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat dan profil pendapatan negara.
“Oleh karena itu, saya ingin menyerukan kepada aparat keamanan untuk lebih proaktif dalam memastikan kelainan ini diatasi secara drastis dan pemerintah membentuk unit tanggap darurat di sekitar jalan Panda-Namu agar aparat keamanan dapat bereaksi cepat terhadap keadaan darurat,” dia berkata.
Dukung gerakan ini, hei. Yusuf Gagdi, yang mewakili Daerah Pemilihan Kantana, menyalahkan Ketua Komite Manajemen daerah tersebut atas penderitaan tersebut.
Dia mengatakan Ketua tidak melakukan upaya untuk melindungi kehidupan masyarakat sebagai Kepala Petugas Keamanan.
“’Sikap tidak kompeten dari sebagian besar ketua yang ditunjuk di Pemerintah Daerah sangat disayangkan; kebanyakan dari mereka, jika tidak semua, tidak melakukan apa pun.
“Banyak nyawa melayang dan properti bernilai jutaan diangkut setiap hari oleh perampok di Quaan Pan dan sekitarnya, namun belum pernah saya mendengar ketua mengecam tindakan tersebut.
Gagdi yang menjabat Wakil Ketua DPR mendesak Ketua mengundang Ketua Panitia Pengurus Dewan untuk hadir di hadapan Majelis untuk meminta penjelasan.
Mengikuti mosi tersebut, Pembicara, rt. Menghormati. Peter Azi membentuk panitia khusus yang dipimpin oleh Pemimpin Minoritas DPR, Hon. Daniel Dem untuk mendalami dan menyampaikan laporan permasalahan tersebut ke DPR pada 13 September 2016.