Gerakan Islam di Nigeria (IMN) mengutuk bentrokan Senin sore antara Polisi Nigeria dan anggota Syiah, yang menyebabkan beberapa anggotanya dikhawatirkan tewas.

DAILY POST melaporkan bahwa beberapa pengikut Gerakan Syiah telah memulai protes damai di Jalan Kano untuk menuntut pembebasan Pemimpin mereka yang dipenjara oleh pemerintahan pimpinan Buhari.

Menjelaskan asal muasal krisis tersebut, IMN dalam keterangannya yang diperoleh DAILY POST menyatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai dimulai dengan khidmat, tertib dan damai tanpa hambatan.

Menurut Ibrahim Musa, presiden IMN, kontingen polisi bersenjata tiba tak lama setelah protes damai dimulai dan mulai menembakkan gas air mata ke arah mereka tanpa provokasi.

“Karena jumlah pemilih yang besar, perjalanan dilanjutkan dan ketika anggota IMN mencapai lingkungan bernama Kwanar Dawaki, sekitar lima kilometer dari Kano, polisi menembaki traktor dengan peluru tajam.

“Penembakan polisi dilakukan secara acak sehingga mereka juga mengenai rekannya, dan kami tidak menyadari kemungkinan bahwa mereka akan mengklaim kami yang melakukannya, serupa dengan yang mereka lakukan di Zaria.

“Anteseden dan rencana jahat mereka sangat mencolok. Mereka sudah menggunakan jasa oknum agen berbayar untuk mengecam masyarakat bahwa itu adalah ‘bentrok’ atau bahkan ‘baku tembak’ melalui pemberitaan berita palsu.

“Namun, apa yang membenarkan kami adalah perilaku yang sangat damai dari perjalanan sebelumnya dan saat ini. Dunia menjadi saksi atas perilaku damai kami dalam menghadapi penganiayaan. Tidak ada seorang pun yang bisa begitu saja mengaitkan kekerasan dengan kita dalam semalam.

“Kami mengetahui tentang serangan itu ketika sedang direncanakan dan kami mengungkapnya jauh lebih awal. Fakta bahwa aparat keamanan melakukan aksinya di siang hari bolong semakin menunjukkan siapa sebenarnya para penyerang.

“IMN bingung mengapa sebagian orang sekarang memilih berjalan kaki ke kota pilihan mereka, padahal tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di sepanjang jalan raya. Kami memandang pembunuhan tidak adil yang dilakukan polisi sebagai kelanjutan dari pogrom tentara yang dimulai tahun lalu di Zaria.”

Kelompok tersebut meminta gubernur negara bagian Kano untuk tidak mengubah suasana damai yang dinikmati di negara bagian tersebut menjadi suasana di mana nyawa orang yang tidak bersalah direnggut dengan alasan sekecil apa pun.

“Kami akan mengakhirinya dengan mengulangi permintaan kami yang telah berumur 11 bulan untuk membebaskan pemimpin kami yang ditahan secara ilegal, Sheikh Ibrahim Zakzaky dan semua orang yang disandera bersamanya.”


slot gacor

By gacor88