Profesor Kedokteran Hewan dan Virologi Klinis di Universitas Pertanian Michael Okpara, Umudike, di Abia, menjelaskan bagaimana ia memastikan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS yang ia temukan.
Universitas don, prof. Maduike Ezeibe memberikan penjelasan tersebut saat berbicara kepada wartawan menyusul penemuan obat yang dikonfirmasi dapat menghilangkan jejak virus pada manusia oleh Wakil Rektor Universitas, Prof. Fransiskus Otunta.
Prof. Ezeibe mengungkapkan, obat tersebut dibuat dengan bahan Aluminium Silikat dan Magnesium Silikat (Aluminium Magnesium Silikat Sintetis).
Ia mengatakan kedua mineral tersebut “sudah digunakan sebagai obat untuk pengobatan berbagai penyakit hewan dan manusia.”
“10 orang yang mengidap penyakit ‘yang mengajukan diri’ diminta oleh dokter mereka untuk mengajukan permohonan ke VC.
“Mereka dirawat setiap hari dengan Obat Aluminium-Magnesium Silikat Sintetis (50 mg/kg),
“Para sukarelawan menjalani tes bulanan untuk mengetahui viral load dan jumlah limfosit CD4.
“Dengan efek antivirus dari obat ini, kemampuannya menjangkau seluruh sel (sebagai nanopartikel) dan limfosit, tidak ada lagi tempat persembunyian (tempat perlindungan) bagi HIV,” ujarnya.
Ezeibe juga mengatakan bahwa temuan penelitiannya ia presentasikan pada Konferensi Virologi Dunia di Atlanta pada tahun 2015, dan Antonio (Texas) pada tahun 2016.
Selain itu, ia mengatakan hasil uji laboratorium tersebut dipublikasikan di banyak jurnal ilmiah internasional, antara lain British Journal of Medicine and Medical Research.
Ia mengatakan bahwa ia juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan Scientific Research Publishing yang berbasis di AS, penerbit World Journal of AIDS, untuk penerbitan bukunya “How I Come About the Cure for HIV /AIDS”.
Ia menjelaskan, obat tersebut antara lain digunakan untuk memperkuat Ampisilin, Klorokuin, Piperazin, dan Sulfadimidin, dan dapat menjadi penghasil devisa utama bagi Nigeria jika disetujui oleh otoritas terkait.
Ezeibe, yang mengatakan bahwa obat tersebut dipatenkan di Nigeria pada bulan Agustus 2014, meminta Pemerintah Federal untuk membantunya memastikan transparansi internasional mengenai obat tersebut.
Menurutnya, “perusahaan farmasi lokal dan internasional akan menganggap produk tersebut sebagai bahan mentah yang nyata.”
“Jika dikomersialkan, aluminium-magnesium silikat sintetis obat akan menjadi alternatif pengganti minyak bumi bagi perekonomian Nigeria.”