Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) telah meminta Panitera Majelis Nasional, Mohammed Sani Omolori, dan Sekretaris Tetap, Kementerian Anggaran dan Perencanaan Nasional untuk membuat dokumen mengenai kontrak yang diberikan oleh Majelis dan anggaran.

Omolori diminta untuk memberikan kepada komisi rincian seluruh kontrak yang diberikan dan dilaksanakan oleh Majelis sejak Juni 2015 hingga saat ini, sedangkan Sekretaris Tetap harus memberikan dokumen mengenai anggaran.

Beginilah cara lembaga tersebut kemarin memeriksa mantan ketua komite Alokasi DPR, Abdulmumin Jibrin, ketika penyelidikan atas skandal penambahan anggaran dimulai.

Jibrin menuduh Dogara, Wakil Ketua Yusuff Lasun, Ketua Whip Alhassan Ado Doguwa, Pemimpin Minoritas Leo Ogor dan sembilan orang lainnya menambah anggaran sebesar N284 miliar.

Dalam suratnya kepada Omolori, EFCC meminta “daftar semua kontrak yang diberikan oleh Majelis sejak Juni 2015 hingga saat ini.”

Surat itu mengatakan Majelis harus “memberikan penerima manfaat kontrak, rincian rekening di mana pembayaran dilakukan, jumlah total yang telah dibayarkan untuk setiap kontrak, serta saldo terutang, jika berlaku.”

EFCC meminta Sekretaris Tetap untuk memberikan “salinan rancangan anggaran tahun 2016 yang disampaikan kepada Majelis Nasional oleh Presiden Muhammadu Buhari dan salinan terakhir dikembalikan kepada Presiden oleh Majelis Nasional.”

Sebuah sumber mengatakan kepada The Nation: “Meskipun tidak ada batas waktu yang disebutkan dalam kedua surat tersebut, juru tulis dan sekretaris tetap diharapkan untuk menanganinya secepatnya.

“Semua dokumen ini penting untuk melanjutkan penyelidikan atas semua petisi yang diajukan kepada kami.

“Kami melibatkan Jibrin antara pukul 13.00 hingga 17.00 mengenai tuduhan dalam petisi yang dia ajukan di hadapan komisi ini, termasuk yang sudah berada dalam domain publik dan yang baru diajukan kepada kami.

“Tuduhan tersebut mencakup dugaan penyisipan proyek senilai N40 miliar ke dalam anggaran tahun 2016 oleh Ketua, penambahan anggaran dengan proyek yang bernilai lebih dari N284 miliar, dan penambahan anggaran oleh beberapa ketua komite.”

Sumber tersebut menyebutkan tuduhan baru tersebut sebagai berikut: Duplikasi kontrak oleh Ketua Yakubu Dogara; Sewa Guest House untuk Pembicara dengan tarif yang sangat tinggi; Penerimaan sewa sendiri oleh Pembicara dan pihak lain dengan biaya tinggi padahal sudah mendapat tunjangan akomodasi; penyalahgunaan jabatan dan dana oleh pimpinan DPR.


sbobet

By gacor88