Kepresidenan telah memperingatkan bahwa Nigeria, yang merupakan produsen biji-bijian dan sereal terbesar di Afrika, berisiko mengalami kelaparan mulai awal tahun depan menyusul tingginya permintaan di pasar dunia yang menargetkan surplus produksi negara tersebut.
Juru bicara presiden, Malam Garba Shehu, memberikan ramalan buruk tersebut dalam sebuah wawancara radio di Kano pada hari Senin, mengatakan kepada radio Pyramid bahwa “permintaan besar akan biji-bijian kita di pasar dunia menciptakan lingkungan yang sangat baik untuk ekspor makanan Nigeria yang tidak terpikirkan.” dunia, perbatasan kita dan kecuali hal ini dibatasi, pasar Nigeria akan kekurangan pasokan gandum pada bulan Januari tahun depan.”
Juru bicara kepresidenan mengatakan Kementerian Pertanian telah memberi nasihat kepada Presiden mengenai perlunya menarik perhatian seluruh rakyat Nigeria terhadap permasalahan ini, yang jika tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan kekurangan gandum di negara tersebut pada bulan Januari.
“Selama setahun terakhir, takdir telah memberkati Nigeria dengan panen gandum yang melimpah, lebih dari cukup untuk memberi makan negara dan mengekspor ke negara lain. Saat ini, ada permintaan gandum yang besar dari Nigeria, dari negara-negara Afrika seperti Libya dan Aljazair, dan dari negara-negara jauh seperti Brasil.
“Namun, Kementerian Pertanian telah menyatakan kekhawatirannya atas tingkat ekspor yang besar, yang dapat menyebabkan kekurangan gandum di Nigeria pada bulan Januari,” kata Malam Garba.
Ia menjelaskan, Nigeria saat ini menikmati situasi pasar bebas.
“Presiden Muhammadu Buhari sama sekali tidak menentang atau bermaksud mengutak-atiknya. Di sisi lain, eksportir juga memiliki kewajiban moral untuk menyediakan produk mereka kepada warga Nigeria yang tinggal di dalam wilayah negara kami untuk memastikan bahwa warga negara kami memiliki akses terhadap pangan.”
Dia menambahkan bahwa Kementerian Pertanian memperkirakan bahwa tidak kurang dari 500 truk yang memuat gandum meninggalkan pasar Nigeria setiap minggunya, menuju negara-negara di luar perbatasan.
Pasar terpenting yang terlibat dalam ekspor ini adalah: pasar Dawanau di Kano, Naigatari di Jigawa, Bama di Borno dan Ilela di Sokoto, serta tiga pasar utama lainnya di negara bagian Kebbi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Presiden Buhari dalam beberapa kesempatan telah menegaskan kembali rencananya agar Nigeria menjadi raksasa penghasil pangan, swasembada hingga tidak terlalu bergantung pada pangan impor.
“Rencana mulia ini dapat dengan mudah dikalahkan oleh tarikan pasar luar negeri jika makanan terus berpindah dari negara kita untuk memberi makan orang-orang di tempat lain. Jika tidak ada tindakan hati-hati, Nigeria bisa menghadapi kelaparan pada bulan Januari,” tegasnya.
“Membangun negara kita menjadi sebuah bangunan yang kita inginkan memerlukan pengorbanan dan strategi dari setiap warga Nigeria. Ingatlah bahwa amal dimulai dari rumah,” ujarnya dalam acara tersebut.