Ada ketakutan nyata di kalangan masyarakat Ayokoromo di Wilayah Pemerintahan Daerah Burutu di Negara Bagian Delta karena beberapa penggembala Fulani mengancam akan merampas secara paksa tanah mereka untuk beternak, lapor DAILY POST secara eksklusif.
Tiga penggembala Fulani tak dikenal yang mengaku diutus oleh Ketua Fulanis Negara Bagian Delta di Asaba ditemukan memasuki komunitas Ayakoromo tanpa diundang oleh sesepuh komunitas, pimpinan dan pengurus pada hari Jumat 30 Desember 2016, hari yang sama dengan komunitas Ayakoromo. merayakan Festival Tahunan untuk mengklaim sebagian tanah untuk tujuan penggembalaan.
Beberapa sesepuh dan pengurus komunitas Ayakoromo menolak permintaan para penggembala Fulani dengan alasan masyarakat melarang orang luar memasuki lahan mereka saat Festival Tahunan, apalagi mencoba merambah permintaan hutan mereka namun para penggembala Fulani menanggapinya dengan mengatakan bahwa kebebasan mereka untuk memindahkan ternak mereka ke mana saja di Nigeria dan oleh karena itu mereka akan datang ke kota Ayakoromo dengan membawa ternak mereka, baik masyarakat suka atau tidak.
Para Penggembala meninggalkan komunitas Ayakoromo dengan alasan bahwa mereka akan mendapatkan instruksi dari atasan mereka di Asaba setelah masyarakat bersikeras agar mereka menjalankan tradisi mereka yang melarang orang memasuki hutan mereka selama festival berlangsung.
Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Kamerad, Austin Ozobo dan Alaowei Cleric, Penjabat Presiden Esq dan anggota Forum Aktivis Ayakoromo dan tersedia untuk DAILY POST, disebutkan bahwa perkembangan tersebut menyebabkan ketegangan serius di masyarakat karena banyak perempuan mereka tidak lagi mampu. pergi ke peternakan mereka karena takut menjadi korban pemerkosaan dan penculikan.
“Hume berkobar ketika rakyat kami sangat marah. Sementara kami menghimbau kepada generasi muda yang damai untuk tetap tenang dalam menghadapi provokasi,” bunyi pernyataan tersebut, menyerukan pihak berwenang terkait untuk membujuk para penjajah Fulani agar meninggalkan tanah mereka.
“Kami tidak ingin komunitas kami mengalami serangkaian invasi yang dilakukan oleh para GEMBALA pembunuh yang telah menculik, melukai, dan membunuh tuan rumah mereka sesuka hati.
“Insiden di Isele_Uku dimana raja mereka diculik dan dibunuh oleh para penggembala masih sangat segar dalam ingatan kita. Ini hanya satu
dari 100 insiden tindakan perampokan Fulani Herdsman terhadap tetangga kita di Delta State saja. Orang Ayakoromo masih merawat
luka-luka akibat pemboman militer tanggal 1 Desember 2010 dan kita tidak bisa menambah pengalaman mengerikan seperti itu lagi dalam hidup kita.
Plt Humas Polri Delta State, DSP Andrew Aniamak dalam perbincangan dengan DAILYPOST mengatakan, pihaknya belum mengonfirmasi hal tersebut namun meyakinkan jika benar posisi tersebut, Komando Polri akan menindak tegas siapa pun yang melanggar hukum negara tersebut.