Komandan Nasional Korps Perdamaian Nigeria, Dr. Dickson Akoh, pada hari Kamis memuji Majelis Nasional karena mengesahkan rancangan undang-undang untuk membentuk badan tersebut.

Senat membaca RUU tersebut untuk ketiga kalinya pada hari Kamis dan akhirnya menyetujuinya, sejalan dengan DPR yang mengesahkan hal yang sama pada awal tahun.

Berbicara kepada wartawan tak lama setelah petisi tersebut pada hari Kamis, Akoh mengapresiasi Presiden Senat, Dr Bukola Saraki; Ketua Yakubu Dogara dan anggota Majelis Nasional lainnya, atas percepatan pengesahan RUU tersebut.

Namun sang komandan menyatakan harapannya agar Presiden Muhammadu Buhari segera memberikan persetujuan agar RUU tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Akoh menjelaskan, UU Korps Perdamaian Nigeria jika disahkan akan memberikan solusi terhadap ancaman pengangguran di Nigeria.

“Ketika Tuan. Presiden menyetujui, Undang-Undang Korps Perdamaian Nigeria, dengan segala maksud dan tujuan, merupakan solusi yang pasti terhadap ketidaknyamanan pengangguran yang meracuni kaum muda Nigeria dan konsekuensi sosial yang ditimbulkannya bagi negara tersebut, karena undang-undang tersebut akan memberdayakan, mengembangkan, dan memberikan alternatif secara memadai. lapangan kerja bagi kaum muda dengan tujuan untuk memfasilitasi perdamaian, kesukarelaan, pengabdian masyarakat, pembangunan bangsa dan hal-hal terkait lainnya,” jelasnya.

Komandan mengenang bahwa pada tanggal 22 September 1961, RUU Korps Perdamaian AS diperkenalkan oleh Kongres AS untuk melaksanakan Perintah #10924 tanggal 1 Maret 1961 oleh Presiden John F Kennedy.

“Hari ini (Kamis), 24 November 2016, merupakan pengalaman penting dan bersejarah bagi kita semua untuk menyaksikan disahkannya undang-undang, rancangan undang-undang untuk membentuk Korps Perdamaian Nigeria oleh Senat Republik Federal Nigeria, ” dia berkomentar.

Ketika ditanya apakah Korps Perdamaian Nigeria akan berkolaborasi dengan Korps Persatuan dan Perdamaian Nasional yang digabungkan oleh RUU dengan Korps Perdamaian Nigeria; Dr. Akoh mengatakan, lembaga tersebut jika disetujui Presiden akan menampung generasi muda berkemampuan yang bersedia menjalani program orientasi Korps.

Namun, ia menjelaskan bahwa tidak ada ambiguitas dalam RUU yang disahkan oleh Majelis Nasional; menambahkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat sebelumnya telah mengesahkan RUU untuk pembentukan Korps Perdamaian Nigeria dan Senat juga telah mengambil tindakan yang sesuai.

Wafatnya Korps Perdamaian Nigeria terjadi 18 tahun setelah Korps tersebut didirikan oleh Amb. Dickson Akoh.

Organisasi ini telah melatih dan memberikan orientasi kepada ratusan ribu pemuda Nugerain di seluruh negeri.


SDY Prize

By gacor88