Koalisi Melawan Pemimpin Korupsi, CACOL, mengkritik kegagalan Senat untuk memakzulkan Mr. Ibrahim Magu sebagai ketua substantif Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan, EFCC, digambarkan tidak tahu malu dan memalukan.
Ketua Eksekutif CACOL, Bpk. Debo Adeniran, mengatakan hal tersebut dalam tanggapannya kemarin.
Dia mencatat bahwa “walaupun kami tahu itu akan seperti melewati seekor unta melalui lubang jarum agar penjabat ketua dijadikan substantif, kami setidaknya memberikan keuntungan dari keraguan karena kami merasa mengatakan bahwa, bahkan di antara pencuri, ada harus menjadi kehormatan.”
“Kami sangat kecewa karena beberapa orang terhormat, yaitu jika ada yang tersisa di ruang suci itu, tidak dapat memastikan bahwa ‘suara nalar’ menang.”
“Ingat, kami memperingatkan warga Nigeria bahwa Senat yang dipimpin Bukola Saraki tidak akan pernah membenci korupsi dan bahkan akan memperburuknya. Senator Bukola, kami tegaskan kembali bahwa kami harus segera mengundurkan diri untuk fokus membersihkan namanya jika dia masih memiliki kehormatan atau moralitas dalam dirinya, mengingat keseriusan dakwaan terhadapnya yang tidak layak untuk jabatan kehormatan Presiden Senat. Inilah realita di balik penolakan Senat untuk mengukuhkan Magu, kita tidak perlu berpura-pura,” tambah Adeniran.
“Seorang Presiden Senat dengan latar belakang terombang-ambing antara duduk di kotak tersangka kriminal di Pengadilan Kode Etik sebagai tersangka kriminal, duduk sebagai Presiden Senat di ruang keramat Majelis Nasional dan merangkap sebagai Ketua Majelis Nasional Majelis, situasinya menjadi penyimpangan dan membuat Saraki tidak layak untuk memegang kursi di Senat Nigeria sejak awal dan tidak layak untuk terus memegang posisi tinggi Kepresidenan Senat.’
“Seperti yang kami katakan terakhir kali ketika Senat menolak untuk menyaring Magu, itu karena peran Magu yang berpengaruh sebagai Penjabat Ketua EFCC; keberaniannya untuk menghadapi kejahatan ekonomi dan keuangan, terlepas dari lembu siapa yang diikat ke Senat yang menunda konfirmasi. Kenyataannya, banyak anggota yang harus menghadapi kasus korupsi, termasuk Presiden Senat sendiri. Mereka tahu bahwa dia tidak akan menyerah pada kejenakaan suap dan korupsi mereka.
“Kami menyerukan warga Nigeria yang berpikiran benar untuk mendukung konfirmasi langsung dari Mr. Magu untuk menuntut, karena tentu saja tidak ada alasan yang sah untuk tidak melakukannya. Kita harus secara kolektif menolak apa yang entah bagaimana menjadi praktik Senat; praktik ‘menahan seluruh negeri untuk tebusan’”, kata Adeniran.