Komisaris Kesehatan Negara Bagian Lagos, Dr. Jide Idris, telah mendesak warga untuk mematuhi standar kebersihan pribadi dan lingkungan yang tinggi sebagai tindakan pencegahan terhadap Meningitis Serebrospinal (CSM).
Idris, dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur Urusan Masyarakat Kementerian Kesehatan Negara Bagian Lagos, Ny. Adeola Salako, memperingatkan pada hari Senin bahwa kematian tersebut berakibat fatal.
Komisaris mengatakan bahwa tidak ada kasus CSM yang tercatat di negara bagian tersebut, bertentangan dengan apa yang telah dipublikasikan
Namun, sebagai pemerintah yang responsif, kami menilai sudah sepantasnya memberikan teguran kepada masyarakat, ujarnya.
Idris mengatakan, upaya pencegahan harus dilakukan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air.
“Sangat disarankan agar masyarakat menghindari kepadatan berlebih di tempat tinggal, menyediakan ventilasi silang di kamar tidur dan ruang kerja serta tempat lain yang banyak orang berkumpul.
“Masyarakat juga harus divaksinasi dengan vaksin CSM ketika bepergian ke daerah di mana dilaporkan terjadi wabah meningitis,” katanya.
Komisaris mengatakan CSM adalah penyakit berbahaya dan mengancam jiwa yang mempengaruhi lapisan tipis jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang manusia yang terinfeksi dan disebabkan oleh bakteri.
Ia mengatakan, CSM merupakan penyakit epidemi yang menular dari orang ke orang melalui kontak dengan sekret atau tetesan dari hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi.
Bisa juga menular melalui ciuman, bersin, dan batuk, terutama pada masyarakat yang tinggal berdekatan, hotel, tempat pengungsian, barak, angkutan umum, dan daerah yang ventilasinya buruk atau tempat keramaian, kata Idris.
Ia mengatakan meskipun wabah meningitis musiman biasanya menyerang negara-negara bagian utara yang termasuk dalam wilayah meningitis, bukan tidak mungkin wabah dapat terjadi di wilayah mana pun di negara tersebut.
Komisaris mengatakan bahwa petugas kesehatan di negara bagian di seluruh 57 pemerintah daerah dan wilayah pengembangan dewan lokal telah disiagakan.
Menurutnya, kegiatan pengawasan dan pemantauan penyakit telah diintensifkan sejak saat itu.
“Petugas kesehatan juga disarankan untuk menghindari kontak dekat dengan kasus suspek dan probable CSM, berdasarkan definisi kasus yang didistribusikan dan untuk memastikan pembuangan sekret pernapasan dan tenggorokan dari kasus tersebut dengan benar.
“Mereka juga harus melaporkan kasus yang diduga atau mungkin terjadi, melakukan tindakan pencegahan keselamatan universal dan menggunakan alat pelindung diri ketika melakukan kontak dengan kasus seperti yang disoroti dalam lembar fakta yang dikirimkan kepada mereka sebelumnya,” katanya.
Ia mengimbau warga untuk bertanggung jawab atas kesehatannya dan melaporkan orang yang mengalami gejala di atas ke fasilitas kesehatan masyarakat terdekat atau Kementerian Kesehatan.