Pemerintah federal telah menyarankan ibu menyusui untuk mulai menyusui dalam waktu 30 menit setelah kelahiran anak untuk meningkatkan kehidupan sehat anak.
Dr Chris Isokpunwu, Kepala Bagian Gizi Kementerian Kesehatan, memberikan nasehat tersebut pada peresmian Pekan Menyusui 2016 pada hari Senin di Abuja.
Acara ini diselenggarakan oleh Civil Society Scale-Up Nutrition in Nigeria (CS-SUNN) di Abuja.
Kantor Berita Nigeria (NAN) melaporkan bahwa tema minggu ini adalah: “Menyusui: Kunci Pembangunan Berkelanjutan”.
Tema yang diangkat adalah ASI dalam kaitannya dengan keberlanjutan, dan yang terpenting adalah pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Isokpunwu menjelaskan pemberian ASI eksklusif pada 1.000 hari pertama kehidupan anak sangat penting untuk kelangsungan hidup anak dan juga melindungi anak dari penyakit yang sering terjadi.
Ia meminta pengenalan makanan tambahan yang tepat waktu dan frekuensi yang tepat.
Ahli gizi mengatakan minggu ini bertujuan untuk menarik perhatian terhadap pentingnya dan manfaat menyusui, menciptakan kesadaran dan memobilisasi masyarakat untuk mendukung dan melindungi menyusui.
“ASI baik untuk anak, dan pemberian ASI eksklusif melindungi anak dari penyakit, penyakit yang sering terjadi, dan juga memastikan penurunan frekuensi anak terkena infeksi,” kata Isokpunwu.
Dia mengatakan upaya pemerintah federal untuk mengaktifkan kembali inisiatif ramah bayi ini patut diacungi jempol, karena hal ini akan meningkatkan efektivitas pemberian ASI.
“Kita harus melindungi pemberian ASI dan mendukung pemberian ASI di tempat kerja, dan kami menyerukan kepada sektor swasta untuk mendirikan tempat penitipan anak, terutama yang berukuran besar.
“Si kecil dapat menyiapkan ruang menyusui dan mendorong ibu untuk mengambil waktu istirahat menyusui agar dapat memberikan ASI yang cukup kepada anaknya,” kata Isokpunwu.
Tn. Zakaria Fusheini, Spesialis Advokasi Gizi di Dana Anak-anak PBB (UNICEF), mendesak pemerintah federal untuk memulai kebijakan yang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi para ibu dalam menyusui anak mereka.
Ia mendesak pemerintah untuk juga merangsang upaya dan memobilisasi sumber daya untuk memastikan bahwa para ibu mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anak mereka.
“Mendorong para ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak mereka di enam bulan pertama kehidupannya saja tidak cukup, namun modalitas dan kebijakan yang memadai harus diterapkan, antara lain, untuk membuat praktik tersebut memuaskan,” katanya. (NAN)