Musisi populer Nigeria dan penyanyi Woju, Daniel Anidugbe alias Kiss Daniel lolos dari kematian pada hari Senin saat tampil di Calabar Christmas Village.
Diketahui bahwa beberapa perampok menyerbu desa sekitar pukul 01.00 dini hari dan melepaskan tembakan berulang kali ke udara saat mereka merampas barang-barang milik orang-orang yang bersuka ria.
Beberapa orang menderita berbagai tingkat luka akibat tembakan.
Desa Natal Calabar, yang terletak di Sekretariat Dewan Kota Calabar, buka selama 24 jam setiap tahun dari tanggal 1 Desember hingga 31 Desember sebagai pusat pesta pora.
Menurut laporan, saat Kiss berada di atas panggung, para bandit datang untuk mengambil barang-barangnya.
Berbicara kepada Punch, Glory Andem, seorang pemilik toko yang terluka di desa tersebut, mengatakan kehadiran perampok terlihat jelas ketika beberapa penonton mulai melemparkan botol ke arah musisi tersebut.
Dia berkata: ‘Itu adalah situasi yang serius dan saya terluka. Apa yang terjadi adalah beberapa pria datang ke kota dan mencoba merampok Kiss Daniel ketika dia bernyanyi, “Oya, bicara padaku oh mama.”
“Mereka melemparkan botol dan benda lain ke arahnya. Sebelum kami menyadarinya, mereka mengeluarkan senjata dan mulai menembak. Beberapa petugas keamanan langsung bergegas menghampiri penyanyi tersebut. Tetapi bahkan dengan keamanan, para perampok menerkamnya dan menanggalkan pakaiannya serta mengambil barang-barang darinya.
“Mereka akan membunuh orang itu. Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana dia bisa melarikan diri. Anda tahu biasanya ada beberapa ribu orang di desa Natal dan situasinya menyebabkan kekacauan yang serius.
“Mereka menghancurkan semua yang ada di toko saya. Mereka mengambil semua uang saya. Mereka merampok banyak toko. Kursi kami rusak. Semua orang berlari bersamaan. Itu adalah pengalaman yang buruk.
“Beberapa mobil dirusak. Mereka merusak mobil untuk mencuri dari mereka. Pada satu titik, lampu padam dan saya pikir saya akan mati. Saat saya berbicara dengan Anda, saya mengalami luka serius akibat insiden tersebut dan saya ingin pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan tetanus.”
Sementara itu, Komisaris Polisi Negara Bagian Jimoh Ozi-Obeh mengatakan, kejadian tersebut bukan perampokan melainkan kesalahpahaman di antara pihak penyelenggara.
“Tidak ada insiden perampokan di Calabar dan tidak ada seorang pun yang diserang oleh perampok di wilayah lain di Negara Bagian Cross River.
“Yang terjadi, awalnya pemerintah berencana menampung musisi tersebut di stadion, namun rencana tersebut diubah menjadi Calabar Christmas Village. Mungkin mereka salah paham dengan pihak penyelenggara,” ujarnya.