Seorang tersangka preman politik, Oluwaseun Ade, pada hari Senin diarak oleh Komando Polisi Negara Bagian Ondo di markas di Akure, ibu kota negara bagian.
Ade, ditangkap dengan membawa sejumlah amunisi seperti senjata pump action, parang hidup, personiform, kamera, kartu identitas (ID) selongsong peluru.
Dia ditangkap di pos pemeriksaan militer di sepanjang poros Igbokoda di pemerintah daerah Ilaje oleh orang-orang dari Brigade Artileri ke-32 Angkatan Darat Nigeria, Barak Owena.
Komisaris Polisi Negara Bagian Hilda Ibifuro-Harrison saat mengarak tersangka menolak menyebutkan nama partai politik tempat tersangka bekerja.
Dia mengatakan dia ditangkap oleh tentara Jumat lalu dan diserahkan ke polisi untuk diadili.
Komisaris polisi mengatakan tersangka ditangkap dengan parang, senjata dan selongsong peluru di dalam bus bermerek milik partai politik.
“Investigasi masih berlangsung dan dia berbicara kepada kami tentang bagaimana dia memiliki amunisi ini dan masalah ini akan diselidiki dengan seksama,” katanya.
Namun, bos polisi memperingatkan bahwa komando tidak akan mentolerir aktivitas kriminal apa pun di negara bagian tersebut.
Namun Ade saat berbicara dengan wartawan membantah tudingan tersebut.
Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang fotografer, yang diarahkan oleh saudara calon gubernur Aliansi untuk Demokrasi (AD), Ketua Olusola Oke, untuk memotretnya saat aksi unjuk rasa.
Ade mengaku rindu kendaraan yang biasa mengantarkan wartawan dari rumah Oke ke aksi unjuk rasa.
“Pada hari Jumat saya diberi tahu bahwa kami akan pergi ke Ilaje dan saya tidak tahu tempatnya. Ketika saya sampai di rumah Oke, saya bertemu dengan bus bermerek dan saya bertanya apakah mereka akan pergi ke Ilaje? Mereka mengatakan ya.
“Kapan dia akan sampai ke pos pemeriksaan militer, pengemudi, segera dia mengatur tentara, mulai memutar kendaraan dan saya bertanya mengapa dia melakukan ini, tetapi dia menolak untuk mendengarkan.
“Orang-orang di dalam bus melompat menjauh ketika tentara mulai menggeledah bus, tapi saya menunggu karena kamera saya ada di dalam bus. Begitulah cara saya ditangkap.”
Sementara itu, komisaris polisi mengatakan komando akan mengerahkan lebih dari 25.000 petugas polisi untuk pemilihan.
Bos polisi mengatakan petugas dari markas besar polisi, Abuja, tiba di negara bagian menjelang pemungutan suara hari Sabtu.
Dia mengatakan mereka akan dikerahkan ke sudut dan celah yang terdiri dari 203 area pendaftaran dan 3.009 TPS.
Bos polisi menambahkan: “Saya ingin menyarankan semua orang untuk taat hukum sehingga semua orang akan merasa aman”.