Pemerintah Persatuan Mahasiswa (SUG) dari Federal College of Education (FCE), Pankhsin, Plateau State, kemarin mengancam akan memimpin mahasiswa dari College untuk memprotes gencarnya pemogokan yang telah mengganggu perguruan tinggi.
Ancaman tersebut disampaikan oleh presiden SUG lembaga tersebut, Tuan Steve Nkat, dalam sebuah wawancara dengan wartawan di Pankshin.
Nkat mengatakan bahwa perguruan tinggi tersebut telah dirusak oleh pemogokan yang tiada henti selama beberapa tahun, “yang berdampak negatif pada perguruan tinggi; kami tidak akan mentolerir ini, karena cukup sudah.”
Kegiatan akademik perguruan tinggi terhenti pada 1 Juli 2016 ketika Serikat Staf Akademik Pendidikan Perguruan Tinggi (COEASU) memulai aksi mogok tak terbatas sebagai protes atas apa yang mereka gambarkan sebagai ketidakpekaan manajemen Perguruan Tinggi terhadap kesejahteraan dan penderitaan mereka.
Itu terjadi tiga minggu setelah rekan mereka, serikat staf non-akademik lembaga itu, melakukan pemogokan sebagai protes atas pemotongan gaji mereka.
Nkat menyayangkan kondisi mahasiswa dan menggambarkan aksi mogok tersebut sebagai “terlalu banyak aksi mogok” yang berdampak pada mahasiswa.
“Kami sedang melihat opsi untuk memimpin sesama siswa untuk melakukan demonstrasi yang akan membuat kami menyerbu Kementerian Pendidikan Federal dan Gedung Pemerintah Negara Bagian Dataran Tinggi.
“Kami lelah dengan isu datang dan pulang sekolah akibat aksi mogok dosen kami; ini selalu menjadi desimal berulang di perguruan tinggi ini dan yang tidak akan kami toleransi.
“Yang tidak kami ketahui adalah mengapa kami para siswa tidak dianggap oleh gajah-gajah yang berjuang tanpa henti, sehingga membebani kami dan orang tua kami,” katanya.
Presiden SUG menyatakan bahwa, “Kami adalah mahasiswa hukum yang mencari cara dan sarana untuk menarik perhatian masyarakat umum, terutama pemangku kepentingan untuk masuk ke dalam krisis di perguruan tinggi.
Menurutnya, mengingat tantangan ekonomi dan beban orang tua, pihak yang bertikai harus menyarungkan pedangnya agar perdamaian bisa tercipta di perguruan tinggi.
Dia mencatat bahwa pemogokan terus menerus akan berdampak negatif pada standar pendidikan perguruan tinggi serta menodai citra baiknya di mata publik.
Nkat mengimbau staf akademik dan non-akademik perguruan tinggi yang mencolok dan manajemen perguruan tinggi untuk menemukan titik temu untuk diselesaikan demi kepentingan siswa dan perguruan tinggi.