Pemerintah Federal pada hari Kamis menyatakan bahwa penundaan yang saat ini dialami dalam pelaksanaan proyek modal sebagaimana tercantum dalam anggaran N6,06 miliar 2016 disebabkan oleh prosedur pengadaan dan rendahnya tingkat pendapatan.
Menteri Anggaran dan Perencanaan Nasional, Senator Udoma Udo Udoma, yang hadir dalam rapat yang diselenggarakan oleh Komite Senat untuk Alokasi, mengatakan masalah tersebut bermula dari persyaratan enam bulan untuk proses pengadaan untuk pelaksanaan proyek-proyek baru sebagaimana disediakan di Publik UU Pengadaan.
Ia mengatakan “belum ada proyek baru yang siap untuk pembebasan modal karena proses pengadaan enam bulan, termasuk iklan dan sebagainya. Hanya proyek-proyek eksisting yang telah memenuhi kriteria berbagai tahapan pengadaan yang memenuhi syarat untuk pembebasan modal. “
Mengenai masalah pendapatan yang rendah, dia percaya bahwa pendapatan keseluruhan untuk kuartal pertama adalah sekitar 55% dari ekspektasi pendapatan yang diproyeksikan, yang menurutnya disebabkan oleh kerusuhan di Delta Niger oleh militan dan masalah sebelumnya yang dihadapi oleh importir. akses ke devisa.
Menurutnya, “Sebagian besar masalah pendapatan rendah berasal dari pemberontakan militan di Delta Niger, yang memengaruhi produksi minyak dan mencegah kami mencapai 2,2 juta barel meskipun harganya naik.
“Pada satu tahap, produksi turun menjadi satu juta barel, tetapi saat ini kami telah diberitahu oleh Menteri Perminyakan bahwa naik lagi menjadi sekitar N1,9 juta barel, tetapi pendapatan akan datang dalam tiga bulan karena generasi saat ini adalah bukan penghasilan hari ini, tapi waktu tiga bulan”.
Menteri meyakinkan komite bahwa banyak proyek ibu kota baru yang diabadikan dalam anggaran akan dilaksanakan karena durasi pelaksanaannya telah diperpanjang hingga Mei tahun depan oleh Majelis Nasional.
Dia berkata, “Majelis Nasional memberi kami waktu hingga Mei tahun depan untuk melakukan belanja modal dan kami masih memiliki 10 bulan belanja modal untuk dilakukan.
“Namun, dari modal untuk MDA, dari N1, 587.598, 122, 028, kami merilis N235, 916, 566, 642 (15 persen).
“Dalam rilis staf, anggarannya adalah N1, 723, 819, 398, 198 tetapi yang kami rilis adalah N871, 459, 760, 939 yang mencapai sekitar 50 persen. Seharusnya begitu, karena kita sudah di bulan Juli dan kita sudah melakukan enam bulan, yaitu setengah tahun.
“Untuk biaya overhead, anggarannya N218, 368, 364, 886 dan sudah kami keluarkan N52, 913, 047, 226 (25 persen)”, jelasnya.
Ketua panitia Danjuma Goje dalam sambutannya mengatakan panitia akan terus menilai kinerja anggaran dalam 10 bulan tersisa untuk pelaksanaan anggaran modal.