Penyalahgunaan: Hakim mengecam negara bagian karena menunda domestikasi undang-undang hak-hak anak

Hakim Taiwo Taiwo, hakim Pengadilan Tinggi Federal, Ado Ekiti, mengkritik beberapa negara bagian karena terlalu lamban dalam melakukan domestikasi dan penerapan Undang-Undang Hak Anak untuk melindungi masa depan negara.

Hakim Taiwo menyesalkan bahwa hanya 24 dari 36 negara bagian federasi yang telah mengadopsi undang-undang tersebut, dan menyesalkan bahwa beberapa negara bagian yang telah menerapkan undang-undang tersebut juga belum menerapkan undang-undang tersebut secara menyeluruh.

Penyampaian materi kuliah dengan judul: ‘Implementasi UU Perlindungan Anak; peran pemangku kepentingan pada upacara perayaan Federasi Internasional Pengacara Perempuan (FIDA) edisi 2016 di Negara Bagian Ekiti, Hakim Taiwo juga menyebut tradisi dan praktik budaya yang tidak menyenangkan sebagai dua kendala utama yang mempengaruhi terbatasnya hak-hak anak dalam masyarakat Nigeria. .

Beliau mengatakan dengan kondisi anak-anak di negara ini, upaya bersama harus dilakukan untuk mengatasi ancaman degradasi, penganiayaan, pelecehan terhadap anak-anak untuk melindungi masa depan negara.

Pengacara tersebut mengatakan: “Masalah pembangunan, misalnya tentang kerentanan anak-anak di dunia online ini, harus menjadi fokus semua pemangku kepentingan. Dampak penggunaan online tidak boleh hilang bagi kita. Anak-anak menjadi sasaran prostitusi online, pornografi online, pelecehan anak online dan dampak negatif lainnya dari penyebaran informasi melalui Internet.

“Perusahaan dan dunia usaha dapat memberikan hibah untuk penelitian dan mensponsori program untuk mendidik anak-anak dan seluruh masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan anak,” anjurkannya.

Presiden nasional FIDA, Ibu InimeAgunma dan ketua badan tersebut di Ekiti, Rita Ilevbare, telah meyakinkan bahwa organisasi tersebut akan terus berupaya untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengatasi pelecehan terhadap anak-anak dan perempuan di negara tersebut.

Agunma berkata: “Misi dan visi kami adalah untuk memastikan bahwa kami memiliki negara tanpa hambatan bagi perempuan dan anak-anak yang menggunakan keterampilan profesional kami untuk mendukung populasi sasaran kami. Perlindungan anak sangat penting dan itulah sebabnya kami menganjurkan pemberdayaan perempuan di semua tingkatan untuk membantu anak-anak kita,” katanya.

Ilevbare memuji pemerintah Ekiti karena meningkatkan standar administrasi sistem peradilan anak di negara bagian tersebut melalui domestikasi dan implementasi undang-undang hak-hak anak.

Dia mengatakan, hukuman terhadap beberapa tersangka pemerkosaan di Ekiti beberapa waktu terakhir semakin menunjukkan tingkat ketulusan pemerintah dalam melindungi hak-hak dan masa depan anak-anak.


agen sbobet

By gacor88