Pengawas Umum Word Bible Church International, Nabi Julius Kumoluyi, telah menyatakan bahwa usulan penjualan aset nasional untuk menyelamatkan negara dari resesi saat ini adalah keputusan ekonomi yang bijaksana.
Kumoluyi berkata: “Alih-alih meminjam yang dapat memperbudak negara, menjual aset adalah pilihan bijak selama itu membawa kebangkitan ekonomi dan akibatnya membeli kembali aset yang dibutuhkan.”
Ulama itu, yang berbicara pada pertemuan doa bulanan tiga hari sepanjang hari bulanan gereja di Igbara Odo, kantor pusat negara bagian Ondo dan Ekiti edisi Oktober, mengatakan hasil dari penjualan harus diinvestasikan dalam usaha yang bermanfaat, termasuk pertanian. .
Kumoluyi, yang mengatakan Nigeria akan menjadi negara pemimpin tetapi karena ledakan minyak dan akibat korupsi yang menyebabkan pengabaian pertanian, mengatakan pembangunan kembali negara secara terus menerus akan memberikan hasil yang diinginkan.
Dia berkata: “Masalah Nigeria dimulai sejak lama di era militer. Saya akan memohon kepada semua orang Nigeria untuk melatih kesabaran. Butuh beberapa waktu bagi negara untuk pulih sepenuhnya. Kita semua harus berdoa untuk negara dan para pemimpinnya. Hal-hal akan berubah. Apa yang dilakukan Presiden Muhammadu Buhari di negara ini dalam aspek disinfeksi dan rekonstruksi belum pernah terjadi sebelumnya.”
Dukungan spiritual menyerukan restrukturisasi negara, mengatakan situasi di mana setiap negara bagian atau wilayah diizinkan untuk berkembang dengan kecepatannya sendiri dan menghasilkan dananya, akan membawa perkembangan pesat dan mencegah pemberontakan lokal dan perusakan aset nasional.
Kumoluyi, yang mengatakan Nigeria siap untuk polisi negara bagian, mengatakan “kejahatan meningkat di negara ini karena Polisi Nigeria tidak dapat menjinakkannya. Di Amerika Serikat, ada beberapa jenis polisi. Nigeria siap untuk polisi negara bagian. Mereka yang berada dalam posisi otoritas menyadari hal ini. Hanya saja ada ketakutan di kalangan tertentu”.
Ulama itu menyesalkan bahwa kurangnya patriotisme tetap menjadi kutukan para pemimpin Nigeria, menuduh mereka mementingkan diri sendiri dan menolak untuk meniru perkembangan yang mereka lihat di negara maju bagi mereka yang memilih mereka untuk berkuasa, alih-alih menggunakan Persemakmuran di sekitarnya di rumah pribadi mereka. dan perkebunan.
Menurutnya, investasi yang agresif di bidang pertanian oleh pemerintah dan individu akan memberikan kontribusi besar bagi perbaikan ekonomi dan sosial negara.
Dia berkata: “Jika kita kembali ke pertanian seperti sebelum penemuan minyak, kejayaan Nigeria yang hilang akan dipulihkan. Kita tidak boleh terburu-buru melupakan tempat Nigeria dengan pendapatan dari kakao, kapas, kacang tanah, minyak sawit. Kita masih bisa kembali ke sana. Usaha pertanian tetap menjadi jalan keluar bagi negara”.