Uskup Ali Buba Lamido dari Komuni Anglikan, Keuskupan Wusasa di Negara Bagian Kaduna, telah meminta pemerintah negara bagian tersebut untuk mencabut rancangan undang-undang agama yang dikirimkan ke majelis negara bagian dan juga mencabut dekrit tahun 1984.

Hal ini disampaikannya pada Sinode Gereja ketujuh yang diselenggarakan di Jend. Aula TY Danjuma, St. Sekolah Barth Wusasa, Zaria.

Uskup Lamido mengatakan tidak perlu menciptakan suasana kemarahan yang dapat menghasut masyarakat dan menciptakan hukuman dan permusuhan yang sangat religius yang ingin disembuhkan oleh RUU tersebut.

Menurutnya, tidak ada pemerintah di Nigeria yang dapat secara sah mewajibkan warga Nigeria yang memilih untuk mewujudkan atau menyebarkan keyakinan mereka sebagai pengkhotbah Kristen atau Islam untuk mendapatkan izin.

“Konstitusi tidak bisa mengizinkan negara mana pun untuk terlibat dalam urusan keagamaan warga negaranya sejauh mereka membentuk komite antar-kementerian untuk mengatur praktik keagamaan.

“Kami terikat untuk menjunjung tinggi karakter sekuler negara Nigeria, berbagai pelanggaran dalam pasal 12 RUU tersebut adalah ultra vires,” katanya.

Uskup Lamido mengatakan RUU agama yang bertujuan untuk memeriksa aktivitas para pengkhotbah di negara bagian tersebut merupakan replikasi dari undang-undang tahun 1984 yang diperkenalkan oleh militer dengan sedikit modifikasi.

Agar negaranya bisa maju, uskup menasihati pemerintah untuk setia pada program-programnya dan meminta Presiden Muhammadu Buhari untuk menghindari penjilat.

Beliau mencatat: “Ketika negara ini terus bergerak menuju tepi jurang yang dalam, titik di mana Nigeria melewati garis merah tipis sudah sangat dekat dan kekuatan yang mendorong kita menuju kehancuran lebih besar daripada kekuatan yang menjauhkan kita darinya, jadi kita harus bangkit. altar untuk negara kita Nigeria.

“Kita harus terus maju, kita tidak akan menyerah, Tuhan kita bertahta dan berjanji menyertai kita dalam suka dan duka, bangsa kita bisa menjadi tempat yang lebih baik jika kita bertakwa pada Tuhan ini, jika kita mengandalkan-Nya. mengandalkan.”

Mengenai vandalisme saluran pipa di Delta Niger, Uskup Lamido mencatat bahwa permasalahan Nigeria tampaknya tidak ada habisnya karena ketika pemerintah berupaya menyelesaikan krisis di satu kawasan, krisis lain justru bermunculan.

Dia mengatakan hal itu mengirimkan sinyal buruk kepada investor yang datang ke Nigeria.

“Pemerintah harus melawan para pengacau yang menyabotase pembangunan negara kita dan mereka harus diperlakukan sebagai penjahat biasa.

“Melihat perekonomian kita yang tertatih-tatih di ambang kehancuran, ada alasan bagi kita semua untuk khawatir,” jelasnya.


situs judi bola

By gacor88