Kementerian Pemuda dan Pembangunan Sosial Negara Bagian Lagos menyelamatkan tiga bayi dan menangkap dua perempuan karena menggunakan bayi berusia kurang dari sebulan untuk mengemis.
Komisaris, Nyonya Uzamat Akinbile-Yussuf, mengatakan bayi-bayi tersebut diselamatkan di wilayah Oyingbo di negara bagian tersebut pada hari Kamis.
Dia mengatakan bahwa dua perempuan, Hadiza Nosiru dan Salamotu Salisu, yang ditangkap dalam proses tersebut, merupakan penduduk asli Negara Bagian Jigawa.
Akinbile-Yussuf mengatakan bayi-bayi itu diselamatkan dalam operasi rutin yang dilakukan tim penyelamat kementerian.
Dia mengatakan bahwa para perempuan tersebut dibawa ke Pusat Rehabilitasi dan Pelatihan di Majidun, Ikorodu untuk berlindung, menunggu penyelidikan dan kemungkinan tindakan hukum.
Menurutnya, bayi-bayi tersebut bukanlah anak kandung terdakwa melainkan diambil dari orang tuanya untuk digunakan mengumpulkan sedekah untuk dirinya sendiri.
“Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa perempuan-perempuan ini bukanlah ibu kandung dari bayi-bayi tersebut.
“Bayi-bayi tersebut diberikan oleh orang tuanya yang kemudian dibayar setiap bayinya setiap hari,” ujarnya.
Akinbile-Yussuf mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang disebutnya praktik tidak berperasaan yang memanfaatkan bayi baru lahir untuk mengemis.
Dia mengatakan praktik tersebut tidak memberikan perawatan yang layak bagi bayi, tidak memberikan ASI, dan membuat mereka terpapar bahaya di jalan.
Dia mengimbau masyarakat untuk bergandengan tangan dengan pemerintah negara bagian untuk memberantas ancaman tersebut.
“Kementerian telah mencatat bahwa insiden ini telah menjadi masalah yang berulang di antara beberapa perempuan pengemis di negara bagian tersebut dan kami berjanji untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap masalah ini.
“Tindakan hukum yang diperlukan akan diambil terhadap pihak-pihak yang terlibat untuk memberikan efek jera bagi pihak lain dan mereka yang berencana melanjutkan segala bentuk pelecehan anak dan tindakan tidak manusiawi terhadap anak-anak yang tidak bersalah.
“Pemerintah negara bagian akan terus mengintensifkan upaya untuk menghilangkan pengemis jalanan di seluruh wilayah negara bagian.
“Dan kami menyerukan kepada individu yang bersedia menunjukkan kemurahan hati untuk melakukan hal tersebut melalui panti asuhan dan rumah rehabilitasi yang didirikan di negara bagian tersebut,” katanya.
Berbicara kepada wartawan, salah satu ibu kandung dari bayi-bayi tersebut, yang diarak di Alausa, Ikeja bersama ketiga bayi tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai salah satu Tawa Aregbesola dari Ibadan.
Ia pun mengaku punya kesepakatan dengan salah satu perempuan yang ditangkap tim.
Aregbesola mengatakan bahwa dia biasa meminta sedekah kepada bayinya setiap hari antara pukul 17.00 hingga 19.00 dengan syarat sejumlah N1.000 atau N1.500 harus dibayarkan kepadanya sebagai imbalan.
Aregbesola, yang mengaku memiliki empat orang anak lainnya, mengaku tidak tahu ke mana biasanya bayinya dibawa untuk sedekah.
Dia juga mengatakan dia tidak menyadari dampak dari tindakannya terhadap bayi baru lahir yang tidak bersalah tersebut. (NAN)