Gubernur Negara Bagian Ekiti, Ayodele Fayose, pada hari Jumat menyarankan para guru di negara bagian tersebut untuk tidak terlalu membebani mereka dengan beban pinjaman dari bank komersial.
Fayose, yang baru-baru ini membayar kembali gaji yang dipotong dari para pekerja, mengatakan hal ini tetap menjadi salah satu cara terbaik untuk mengelola dampak penundaan pembayaran gaji terhadap mereka.
Gubernur telah berjanji untuk melakukan reformasi yang akan memecahkan masalah pemotongan gaji pekerja yang berlebihan melalui sistem pembayaran biometrik yang diterapkan untuk menutup celah yang digunakan untuk menyedot sumber daya negara yang langka.
Fayose, yang berbicara saat berinteraksi dengan guru sekolah dasar dan menengah negeri di Sekolah Tata Bahasa Muslim Ola Oluwa, Ado Ekiti, juga menyumbangkan 400 laptop kepada Petugas Akuntansi yang bekerja di tingkat pemerintah negara bagian dan lokal untuk menggunakan voucher yang dikumpulkan dan ditunjukkan kepada guru sebelumnya. meneruskannya ke kantor Akuntan Jenderal untuk pembayaran.
Gubernur memperingatkan agar para guru tidak menyadari fakta bahwa pinjaman populer yang disebut ‘skerp-skerp’ yang diperkenalkan oleh salah satu bank komersial dengan cepat menjadi beban dan bukannya keuntungan.
“Pekerja harus berhati-hati dengan pinjaman dari bank komersial, terutama yang disebut skarp-skarp. Banyak yang dihadapi secara serius
tantangan yang disebabkan oleh pemotongan yang berlebihan oleh bank dan ketika mengalami masalah mereka akan menyalahkan pemerintah.
“Saya tidak terlalu senang dengan gagasan bahwa para pekerja pulang dengan tangan kosong setelah pembayaran gaji karena beberapa telah mengambil banyak pinjaman dan mereka tidak punya apa-apa setelah menerima gaji mereka.
“Makanya saya instruksikan petugas akuntansi pemerintah daerah untuk membuat bukti-bukti yang dikumpulkan sesuai dengan yang disediakan oleh
bendahara masing-masing sekolah, sehingga semua kesalahan dapat dideteksi sebelum sampai ke Akuntan Jenderal.
“Dan bagi mereka yang menjadi korban pemotongan berlebihan, kami akan mengatasinya melalui reformasi yang sedang berlangsung. Namun, kami tidak mempunyai mandat untuk itu
mengganggu apa yang Anda lakukan dengan bank Anda, kami hanya bersemangat. Saya sudah instruksikan Akuntan Jenderal untuk mendatangkan pengelola bank-bank itu kepada saya, agar semua keluhan ini bisa diatasi, ”ujarnya.
Gubernur mengaku sadar permasalahan akibat pemotongan gaji yang berlebihan sedang merajalela di tingkat daerah.
Dia berjanji untuk memperkuat sistem melalui desentralisasi titik pembayaran untuk benar-benar mengurangi hambatan yang ada.
Fayose mengatakan tidak semua petugas akuntansi akan mendapatkan laptop pada tahap pertama pendistribusian, dan berjanji akan melakukannya
di babak berikutnya sambil latihan juga akan mengikuti dengan baik.