Pekerja membongkar 42.494 ton beras Thailand di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta pada 25 Januari 2011. Badan pengadaan negara, Bulog, sedang mencari setidaknya 170.000 ton beras Thailand untuk pengiriman dari bulan Januari hingga Maret, kata seorang pedagang awal bulan ini. Pemerintah mengizinkan Bulog mengimpor beras tahun ini untuk meningkatkan pasokan yang semakin menipis. REUTERS/Crack Palinggi (INDONESIA – Tag: MAKANAN BISNIS)

Chief Anthony Ndubuka, seorang pedagang beras besar di Umuahia, menyatakan optimismenya bahwa harga beras akan segera turun di Nigeria.

Ndubuka mengungkapkan optimismenya di Umuahia pada hari Kamis sambil berbicara tentang tingginya harga biji-bijian di negara tersebut.

Dia mengatakan harga biji-bijian akan terjangkau segera setelah petani mulai memanen biji-bijian dalam beberapa bulan ke depan.

Ia berkata: “Saya yakin akan ada panen yang baik tahun ini. Jadi, pada bulan November, harga komoditas tersebut pasti akan turun.”

Ndubuka menyatakan keprihatinannya karena harga beras yang sangat mahal membuat harga beras menjadi tidak terjangkau di banyak rumah.

Dia berkata, “Nasi adalah makanan pokok di banyak keluarga di Nigeria.

“Ini adalah favorit anak-anak, tetapi komoditas ini menjadi tidak terjangkau karena harganya yang sangat mahal.”

Ia menelusuri kelangkaan beras hingga larangan impor biji-bijian oleh Pemerintah Federal.

Pedagang beras tersebut mengatakan ketidakmampuan produsen beras lokal untuk mengisi kesenjangan yang disebabkan oleh larangan tersebut telah memperburuk situasi.

Beliau berkata: “Ini menjelaskan mengapa harga beras di negara ini berada di luar jangkauan masyarakat awam.”

Ndubuka juga mengatakan bahwa kelangkaan ini menimbulkan tantangan serius bagi petani dan produsen beras di Tanah Air.

“Untungnya, banyak petani yang mau menerima tantangan ini, sehingga beras akan melimpah tahun ini,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa kelangkaan beras asing, setelah adanya larangan dari pemerintah, menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap beras pengganti dalam negeri.

Petani beras tersebut mengatakan bahwa meskipun larangan impor diharapkan dapat meningkatkan produksi dan permintaan lokal, pemerintah seharusnya mengambil tindakan untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

Ndubuka mengatakan gandum tersebut masih diselundupkan ke negaranya meski ada larangan.

Beras selundupan tersebut dikemas kembali oleh penyelundup di perbatasan untuk menghindari penangkapan, katanya.

Ia mengimbau Pemerintah Federal untuk memberikan insentif kepada petani padi untuk meningkatkan hasil dan kualitas biji-bijian serta membuatnya terjangkau.

Di Umuahia, sekantong beras lokal kini dijual dengan harga antara N18,500 dan N20,000 dibandingkan harga sebelumnya yaitu N5,000 dan N6,000.

Biaya penggantian yang diimpor antara N23,500 dan N25,000 dibandingkan sebelumnya N8,000 dan N10,000.

DI DALAM


slot demo pragmatic

By gacor88