Inggris akan membantu Nigeria untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keamanan saat ini, kata Menteri Pembangunan Internasional Inggris James Wharton.
Wharton mengatakan kepada Kantor Berita Nigeria (NAN) dalam sebuah wawancara di Abuja bahwa dia berada di Nigeria untuk menilai beberapa tantangan yang ada.
Menurutnya, meski menghadapi tantangan, Nigeria memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia dan alam serta peluang untuk mengatasi tantangan saat ini.
“Ini jelas merupakan negara yang memiliki peluang luar biasa dengan orang-orang hebat, dengan ikatan dan persahabatan yang sangat dalam dan kuat dengan Inggris, namun menghadapi tantangan.
“Pemerintah Inggris harus membantu Nigeria mengatasi beberapa tantangan demi kepentingan rakyat Nigeria dan Inggris secara keseluruhan.
“Ada masalah keamanan dan kemanusiaan di Timur Laut, jelas ada tantangan ekonomi, dan harga minyak tidak membantu,” katanya.
Wharton mencatat bahwa terdapat tantangan kelembagaan yang memungkinkan Inggris membantu dan memperkuat lembaga pemerintah dan masyarakat sipil.
“Kami ingin memperjelas bahwa Inggris menyadari besarnya tantangan yang ada dan berkomitmen untuk mendukung Nigeria melalui masa yang sangat sulit ini.
“Tetapi saya yakin Nigeria memiliki masa depan yang cerah dan positif dan Inggris mempunyai peran dalam hal itu,” katanya.
Dia mengatakan Inggris menghabiskan hampir 500 juta pound setiap tahunnya untuk mendukung Nigeria, mulai dari bantuan teknis, penguatan institusi hingga bantuan keamanan di Timur Laut.
Menteri Inggris mengatakan dia berada di Nigeria untuk memastikan bahwa bantuan Inggris digunakan dengan baik untuk membuat perbedaan bagi kehidupan masyarakat Nigeria.
Menurutnya, Inggris ingin terus bekerja sama dengan Nigeria sebagai mitra internasional yang bersahabat untuk melihat Nigeria mengatasi tantangan yang dihadapinya saat ini.
Dia mengatakan dia juga berada di negara tersebut untuk melihat kesinambungan pertumbuhan perdagangan dengan Nigeria sebagai mitra dagang penting Inggris.
Wharton mengatakan Inggris sedang memantau situasi di Delta Niger dan dampak negatifnya terhadap perekonomian Nigeria dan masyarakat yang terkena dampak langsung.
“Ini jelas merupakan situasi yang sangat sulit dan kami akan bekerja sama dengan sangat erat, kami akan terus berdiskusi, berdiskusi dengan pihak-pihak yang saat ini berupaya mengatasi tantangan tersebut.
“Penting agar segala sesuatunya dilakukan dengan cara yang benar dan dukungan direncanakan dengan cara yang benar serta diberikan dengan sangat tepat.”
Wharton, yang sedang melakukan kunjungan resmi selama tiga hari ke Nigeria, juga mengatakan negaranya berkomitmen terhadap agenda antikorupsi pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari.
“Rekan saya, Menteri Dalam Negeri Inggris, Robert Goodwill, berada di sini awal pekan ini untuk menandatangani Nota Kesepahaman mengenai hal tersebut.
“Secara umum, kami harus melalui proses peradilan secara penuh sebelum dana dapat dipulangkan. Pemerintah Inggris berkomitmen untuk bekerja sama dengan Nigeria untuk melakukan hal ini.
“Dan memang, Nota Kesepahaman yang ditandatangani Menteri Negara (Kementerian Luar Negeri Federal) awal pekan ini mendasari kekuatan komitmen tersebut,” ujarnya.
Wharton mengatakan kunjungannya merupakan langkah pertama yang penting dalam menegaskan kembali bahwa keberhasilan negara terpadat di Afrika itu penting bagi Inggris dan benua secara keseluruhan.
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan menteri pertama yang dilakukan Departemen Pembangunan Internasional sejak kabinet baru diumumkan oleh Perdana Menteri Theresa May dan sejak Inggris memilih untuk meninggalkan UE.