Krisis yang mengguncang Kongres Semua Progresif (APC) di Negara Bagian Ondo pada hari Rabu semakin dalam ketika beberapa loyalis Ketua Negara Bagian, Mr. Isaac Kekemeke, sekretariat partai di Akure, ibu kota negara bagian, membuka paksa.
Sekretariat sebelumnya ditutup oleh beberapa anggota yang dirugikan.
Para anggota yang dirugikan, di bawah naungan ‘Gerakan Melawan Pemberlakuan’ yang dipimpin oleh Barr. Pada hari Selasa, Tolu Babaleye menutup sekretariat, mencegah Kekemeke dan anggota Komite Eksekutif lainnya mendapatkan akses.
Secara khusus, mereka menuduh Kekemeke, antara lain, melakukan aktivitas anti-partai, memanipulasi daftar delegasi pada pemilu pendahuluan, dan berupaya untuk memasukkan calon tertentu sebagai kandidat.
Namun, loyalis Kekemeke yang bersenjata lengkap menyerbu sekretariat pada Rabu pagi dan mengusir anggota yang dirugikan keluar dari kantor.
Diperlukan campur tangan orang-orang dari komando kepolisian negara bagian dan pejabat dari Departemen Pelayanan Publik (DSS) sebelum keadaan kembali normal.
Putra Kekemeke yang dipimpin oleh Alhaji Amoda Bello menggambarkan tindakan kelompok yang dirugikan sebagai tindakan ilegal dan mengatakan tidak ada kelompok yang berhak mengunci sekretariat partai.
Ia mengatakan, jika ada kelompok yang merasa dirugikan, maka keluhannya harus disalurkan melalui pihak yang tepat.
Sekretaris Negara Partai, Mr. Rahman Rotimi juga mengecam tindakan sejumlah pemuda partai yang dirugikan dengan menutup sekretariat negara partai tersebut.
Tn. Rotimi mengatakan, sekretariat partai merupakan simbol partai dan tidak bisa ditutup oleh siapapun.
Namun ia menyerukan ketenangan di antara anggota partai, seraya menambahkan bahwa APC di Negara Bagian Ondo adalah satu keluarga besar.
Sementara itu, seorang perempuan pemimpin APC di pemerintahan daerah Akure Selatan, Ny. Titilope Oparinde, mengatakan dia tidak pernah sekali pun melecehkan pemimpin partai Nasional, Asiwaju Ahmed Tinubu.
Oparinde menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan partai di negara bagian yang dipimpin Kekemeke itu.
Ketua APC mendesak masyarakat untuk mengabaikan rumor dugaan penghinaannya terhadap para pemimpin nasional partai tersebut.
Nyonya Oparinde mengatakan dia tidak akan pernah bisa berdiri di tengah pertemuan dimana nama Asiwaju Tinubu akan terseret ke dalam lumpur.
Dia mengatakan satu-satunya seruannya adalah pemilihan pendahuluan partai yang bebas dan adil di negara bagian tersebut.
Nyonya Oparinde juga mengutuk penguncian sekretariat partai dan dugaan pemecatan ketua negara dari jabatannya.
Namun, dia mengatakan seruannya untuk pemilihan pendahuluan yang bebas dan adil tetap berlaku.