Tentara Nigeria mengatakan mereka akan terus menjalankan gencatan senjata selama dua minggu yang diumumkan oleh pemerintah federal, bahkan ketika militan terus melakukan serangan terhadap instalasi minyak di wilayah Delta Niger.
Ibrahim Attahiru, seorang Mayor Jenderal dan Komandan Jenderal (GOC), Divisi 82 Angkatan Darat Nigeria, mengatakan hal ini pada hari Rabu saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang hasil pertemuan yang diadakan di Markas Besar Angkatan Darat di Abuja.
Dia mengatakan keputusan itu merupakan bagian dari resolusi yang dicapai pada pertemuan komandan lapangan dan kepala staf, yang diadakan oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Tukur Buratai, di Abuja.
Namun, ia memperingatkan bahwa tentara akan melanjutkan operasinya di wilayah tersebut jika militan terus mengabaikan gencatan senjata.
Attahiru mengatakan, pertemuan para komandan lapangan tentara juga diadakan untuk menilai situasi keamanan di negara tersebut saat ini.
Dia mengatakan militer akan menerapkan aturan keterlibatannya dalam operasinya di Delta Niger, terutama jika dianggap perlu.
“Kepala Staf Angkatan Darat mengadakan rapat seluruh Perwira Kepala Staf dan Panglima Umum, serta Direktur di lingkungan Mabes Angkatan Darat.
“Pertemuan ini pada dasarnya adalah untuk memberi pengarahan kepada kita mengenai dampak dari pertemuan di kursi kepresidenan dan memberikan arahan operasional lebih lanjut mengenai kejadian di Delta Niger.
“Gencatan senjata yang berlaku selama dua minggu ini mengharuskan semua operasi militer di wilayah tersebut dihentikan agar pemerintah dapat menerapkan cara-cara non-kinetik untuk menjangkau para militan.
“Sekarang, para militan telah memutuskan untuk melanjutkan serangan terhadap jaringan pipa, kami akan bertahan untuk sementara waktu dan jika serangan ini tidak berhenti, kami pasti akan bertindak kapanpun diperlukan,” katanya.
Attahiru mengatakan penerapan aturan keterlibatan dalam operasi keamanan internal militer bukanlah suatu penyimpangan tetapi merupakan upaya menjaga persatuan dan martabat bangsa.
“Masalah penerapan aturan keterlibatan adalah untuk menekankan kepatuhan kami terhadap prosedur yang diperlukan dalam operasi keamanan internal,” katanya.
Attahiru memperingatkan bahwa tentara tidak akan mentolerir serangan lebih lanjut terhadap unit dan formasinya di Delta Niger atau di tempat lain di negara tersebut.
“Baru-baru ini terjadi serangan terhadap pasukan tentara Nigeria di Delta Niger; yang tidak lagi dapat ditoleransi.
“Di mana pun pasukan diserang, komandan formasi akan sepenuhnya menerapkan aturan keterlibatan, mereka akan mengikuti penyerang ke mana pun mereka berasal,” dia memperingatkan.
Attahiru mengatakan, pertemuan tersebut juga membahas masalah operasional lainnya, terutama terkait pelatihan Angkatan Darat Nigeria.
Kantor Berita Nigeria (NAN) melaporkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh GOC, komandan satuan dari seluruh negara serta perwira senior di markas besar militer.
DI DALAM