Komando Polisi Negara Bagian Lagos telah menangkap seorang pria berusia 27 tahun yang diidentifikasi sebagai Chigozie Egegonye karena diduga merencanakan penculikan saudara perempuannya, yang diidentifikasi sebagai Franca.
Egegonye dikatakan telah merencanakan untuk melakukan tindakan tersebut dengan teman masa kecil dan kaki tangannya, Michael Oluchukwu, mengatakan bahwa meskipun kakak perempuannya kaya, dia pelit.
Menurut Punch, korban dan keempat anaknya dinyatakan hilang sejak April 2016, ketika mereka tiba-tiba menghilang dari rumahnya di Mayowa Street, Ago-Palace Way, wilayah Okota di negara bagian tersebut.
Kaki tangan tersangka, Oluchukwu, seorang tukang sepatu, mengirim sms kepada korban dan memberinya ultimatum 12 jam untuk membayar N300.000 atau berisiko diculik dan dibunuh, tetapi Franca meneleponnya dan memohon untuk hidupnya dengan mengatakan dia hanya mampu membayar N50.000.
Oluchukwu dilaporkan setuju dan mengirimkan detail rekeningnya (Nomor Rekening Bank Pertama 3034268561 dengan nama Chigozie Egegonye). Namun, korban belum mengirimkan uang ke rekeningnya ketika dia dan keempat anaknya hilang.
Humas Polri, PPRO, SP Dolapo Badmos, yang membenarkan kejadian tersebut, mengatakan suami korban meminta Badan Reserse Kriminal dan Intelijen Negara Bagian, SDCI, Yaba, setelah itu detektif melakukan perburuan terhadap tersangka dan penyelidikan mengungkapkan bahwa Egegonye (saudara laki-laki korban) berada di balik plot tersebut.
“Namun, Egegonye dan Oluchukwu ditangkap polisi pada Rabu setelah polisi menggunakan nomor rekening dan nomor telepon Oluchukwu untuk melacaknya dan dia kemudian membawa pekerja ke rumah Oluchukwu di mana dia juga ditangkap,” kata PPRO.
Dalang penculikan itu mengatakan, saudara perempuannya kabur dari rumah karena berselisih paham dengan suaminya.
Dia membantah menculik saudara perempuannya dan berkata: “Adikku dan suaminya kaya, tapi mereka selalu bertengkar di rumah. Dia ingin meninggalkan pernikahan, tapi aku memohon padanya. Adikku sangat takut.
“Teman saya dan saya mengirim pesan ancaman ke salurannya dan dia menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari rumah. Aku menyalahkan diriku atas semua yang terjadi. Saya bertobat sekarang. Saya tidak berdoa di rumah sebelum saya datang ke sini. Sekarang saya memimpin dedikasi di sel.”
Tetapi komplotannya, Egegonye, yang mengatakan dia telah mempelajari pelajarannya, mencatat bahwa keserakahan dan ketidaktahuan mendorongnya untuk bertindak.