Salah satu Isiaka Mustapha, yang ditangkap karena memperkosa seorang penjual jeruk di Ibadan, ibu kota Negara Bagian Oyo, menyalahkan roh jahat atas tindakan tersebut.
Aksi tersebut diduga dilakukan oleh pengemudi berusia 29 tahun pada 6 Januari di kawasan Aremo, ibu kota negara bagian Ibadan, sambil berpura-pura membeli jeruk dari gadis berusia 14 tahun tersebut.
Gadis itu sedang menjajakan di lingkungan sekitar ketika tersangka menelepon.
Karena sudah mengenal Mustapha dan istrinya yang merupakan pelanggan tetapnya, ia tak segan-segan membawa nampannya ke kamarnya.
Tanpa sepengetahuannya, tersangka diduga mengirim istrinya untuk mengambil air, tetapi ketika gadis itu sedang menunggu Mustapha membayar jeruk yang dibelinya, dia diduga menerkam istrinya dan memaksa dirinya masuk ke dalam dirinya.
Dia dikatakan telah merobek selaput daranya, karena dia masih perawan, sehingga menyebabkan pendarahan.
Remaja tersebut, yang menceritakan penderitaannya kepada Tribune, mengenang perjuangannya melawan tersangka dan berteriak minta tolong, namun tidak ada yang datang menyelamatkannya.
Dia berkata: “Saya harus memberi tahu ibu saya ketika dia sampai di rumah setelah mengalami pendarahan hebat dan melapor ke kantor polisi.”
Saat diinterogasi di Bareskrim SCID, tersangka mengaku dimanipulasi oleh roh jahat.
Mustapha berkata: “Benar saya memperkosa Halimat (nama samaran).
“Dia menjajakan jeruk di lingkungan saya, dan saya serta istri saya selalu menyukainya.
“Kami juga biasa mengumpulkan kulit jeruk darinya untuk digunakan sebagai pengusir nyamuk.
“Hari itu dia datang berjualan jeruk seperti biasa, saya sedang memperbaiki kabel listrik yang rusak.
“Istri saya pergi mencari air yang akan saya gunakan untuk mandi. Halimat meminta air dan saya memberinya.
“Dia menyatakan kelelahan dan mengatakan dia akan istirahat sebentar, tapi saya bilang padanya saya akan kembali ke tempat parkir untuk bekerja.
“Suatu saat saya tidak tahu roh apa yang masuk ke dalam diri saya dan membuat saya melakukan pemerkosaan di kamar saya. Roh tersebut memerintahkan saya untuk menjilat vaginanya terlebih dahulu, kemudian saya memasukkan penis saya ke dalamnya. Dia masih perawan.
“Saat saya memaksakan kejantanan saya padanya, dia menjerit kesakitan dan saya segera mundur. Saya menyesali perbuatan saya ketika saya melihatnya berdarah dan mulai memohon ampun kepada Tuhan.
“Saya juga memohon padanya untuk memaafkan saya. Saya membayarnya uang untuk jeruk yang saya beli dan memintanya pulang.
Dua hari setelah itu, dua pria datang ke rumah saya dan saya ditangkap, tambah Mustapha.
Kabid Humas Polri, PPRO, Adekunle Ajisebutu, pada akhir pekan lalu mengimbau tersangka siap dan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dengan hati-hati dan tidak mengirimkan pesan-pesan yang dapat membahayakan mereka.
PPRO menambahkan, tersangka akan ditangkap setelah dilakukan pemeriksaan.