Angkatan Laut Nigeria pada hari Jumat mengatakan telah menangkap pemilik MT DEJIKUN, kapal yang digunakan bajak laut untuk membajak kapal milik Arab Saudi, MT MAXIMUS, empat bulan lalu di lepas pantai Pantai Gading.
MT MAXIMUS, yang konon disewa oleh sebuah perusahaan Korea Selatan, berhasil mengambil 4.700 metrik ton Kejaksaan Agung dan sedang dalam perjalanan ketika kapal tersebut dibajak oleh sembilan perompak bersenjata lengkap di perairan Pantai Gading.
Para awak kapal kemudian disandera sementara nama di kapal tersebut dihapus dan diganti dengan MT ELVIS-5, tampaknya untuk menghindari penangkapan.
Namun, kapal tersebut diselamatkan sebelas hari kemudian oleh NN, di mana enam tersangka perompak ditangkap sementara salah satu dari mereka tewas dalam upayanya menembaki personel angkatan laut.
Dua orang lainnya melarikan diri bersama dua awak kapal yang dibajak.
Memberikan pengarahan kepada wartawan kemarin di Galangan Kapal Angkatan Laut, Pulau Victoria, perwira bendera, Komando Angkatan Laut Barat FOC, Laksamana Muda Ferguson Bobai, memberikan identitas pemilik kapal operasional oleh para perompak sebagai Mustapha Gani.
Menurut FOC, Gani ditangkap di perbatasan Seme oleh personel Pangkalan Operasi Depan yang ditugaskan di Badagry.
Kapal MT DEJIKUN juga ditemukan, yang menurutnya ditinggalkan para perompak yang melarikan diri di Republik Benin. Kapal itu sudah dibawa ke Tanah Air kemarin.
FOC yang berada di dermaga untuk menerima kapal, ditemani Komandan Beecroft, Komodor Abraham Adaji, mengatakan: “Kami di sini untuk menerima kapal MT DEJIKUN, yang baru saja ditarik dari Cotonou, Republik Benin.
“Saat perayaan yubileum berlian angkatan laut, Kepala Staf Angkatan Laut Republik Benin hadir di sini dan kami dapat mempercepat proses pengiriman kapal ke sini.
“Saat mereka membawa kapal tersebut, ternyata mereka dapat menemukan dokumen di dalamnya dan selama penyelidikan mereka menemukan bahwa pemilik kapal tersebut adalah orang Nigeria, yaitu Bapak Mustapha Gani.
“Anak buah kami dari FOB Badagry menangkap Mustapha di perbatasan Seme.
“Jadi, pentingnya kapal ini didatangkan ke sini karena (dugaan perompak) yang sudah diserahkan ke Polri akan segera diproses hukum dan Polri membutuhkan kapal ini sebagai salah satu barang bukti yang akan digunakan untuk mengadili para perompak tersebut.
“Mustapha ditahan di sini di Nigeria, bersama dengan orang yang membawa kapal itu menjauh darinya. Kedua awak kapal yang disandera para perompak juga berhasil diselamatkan dan diserahkan kepada negaranya,” tambah Bobai.
DI DALAM